Sunday, November 24, 2013

Pentingnya perencanaan Financial sejak dini

Pengalaman menyediakan pelajaran penting yang menuntun kita pada kesuksesan.
Pengalaman juga adalah guru yang paling baik.
Saya sangat setuju dengan pandangan di atas. Pengalaman pahit mengajarkan saya betapa pentingnya perencanaan Financial dalam hidup.
Bermula dari pengalaman orangtua saya yang jatuh bangun dalam dunia bisnis, dan sejak jatuh sakitnya Papa saya sehingga bangkrutnya bisnis keluarga saya mengajarkan saya untuk mulai "melek financial".
Saya mulai menyadarinya ketika suatu hari saya sedang berjalan-jalan ke Gramedia dan membeli buku "6 Keranjang 7 Langkah" karangan Lim Tung Ning. Pandangan beliau dalam buku ini menyadarkan saya bahwa banyak tindakan finansial yang saya lakukan dengan buruk. Dan tak terhitung banyak dari tindakan itu yang merugikan saya. Akan tetapi saya tetap bersyukur pada Tuhan, saya disadarkan di usia yang masih terhitung muda dan saya lebih dewasa dibandingkan teman-teman sebaya saya.
Bercermin dari pengalaman saya, saya memutuskan untuk memulai dari nol kembali untuk memperbaiki kehidupan financial saya.

Kesalahan yang saya lakukan

Menggunakan uang investasi reksadana untuk membeli handphone
Ketika awal pertama kali bekerja, saya belajar mengenai reksadana dari teman saya. Reksadana yang saya masuki adalah reksadana Saham, dimana range waktu untuk investasinya adalah jangka panjang. Namun dikarenakan saya tergiur dengan gadget baru, saya menggunakan uang investasi saya untuk membeli handphone tersebut. Dan pada saat itu nilai investasinya sedang turun dikarenakan pertumbuhan ekonomi sedang buruk sehingga saya mengalami kerugian dalam investasi ini. Dan handphone yang saya beli juga tidak bertahan lama selama 1 tahun dikarenakan baterainya bocor dan munculnya handphone yang lebih canggih.

Membeli motor mewah dengan cara kredit.
Banyak orang berpikir mempunyai kendaraan mewah adalah suatu pencapaian. Maka itu mempunyai kendaraan mewah merupakan suatu kebanggaan. Dan itu juga yang terjadi dengan saya. Mendengar pandangan teman saya, saya pun membeli motor yang mewah, padahal kondisi keuangan tidak mendukung.
walaupun saat itu saya memang dalam kondisi membutuhkan motor untuk transportasi saya ke kantor.
Namun dikarenakan menuruti ego saya yang ingin merasakan kepuasan memiliki motor mewah. Namun yang terjadi adalah setelah membeli motor tersebut, saya harus membayar uang cicilan yang besar selama 2 tahun.
Dan saya harus membayar biaya maintenance yang cukup tinggi dan biaya operasional yang tinggi (boros bensin, dan butuh perawatan yang mahal). Dan ketika saya berpikir mau menjual kembali motor saya yang seharga 21 juta (17 juta ditambah cicilan), sekarang harganya sekitar 9 juta.
Rasanya sia-sia sekali membeli motor ini. :(

Berganti-ganti handphone/gadget
Sejak tahun 2007 - 2013, sudah banyak saya berganti gadget saya. seperti cerita saya di atas dimana saya menggunakan uang investasi saya untuk membeli handphone yang saya gunakan tidak sampai 1 tahun.
Setelah saya pikir-pikir kembali, tidak semua fitur handphone tersebut saya butuhkan dan bermanfaat buat saya. Dan saya sudah menghabiskan banyak untuk membeli handphone atau gadget. padahal kalau dipikir-pikir uang tersebut bisa saya gunakan lebih baik seperti untuk tambahan uang untuk DP rumah atau biaya merit.


Terlepas dari semua kesalahan di atas, saya bersyukur bahwa saya masih belum jatuh dalam jeratan utang kartu kredit dan sebagainya. Dimana hal tersebut terjadi pada orang tua saya. Ketika papa saya jatuh sakit stroke, tagihan kartu kredit menunggak dan kami pun dikejar-kejar oleh debt collector. sehingga usaha keluarga kami bangkrut dan kami pun harus menjual rumah kami untuk menutupi utang kami dan membantu membiayai pengobatan papa. Namun saya masih bersyukur kepada Tuhan karena masih diberikan jalan keluar yang terbaik untuk keluarga kami. Dan saat ini kami memulai dari nol lagi dan kami sudah terlepas dari hutang.

Belajar dari semua pengalaman pahit yang saya alami, saya bertekad memperbaiki diri. Dan belajar dari buku 6 Keranjang 7 Langkah karya Pak Lim Tung Ning. saya belajar memahami makna uang dengan benar dan memiliki tujuan keuangan yang jelas dalahm hidup saya.

Saya akan membahas secara singkat perencanaan keuangan saya dalam postingan berikutnya.
Apabila readers tertarik untuk mempelajari perencanaan lebih detail, saya merekomendasikan buku 6 Keranjang 7 Langkah untuk dibaca. karena bukunya menarik dan saya belajar banyak dari Beliau. :)

0 comments:

Post a Comment